SEJARAH BERDIRINYA
SMP PANGUDI LUHUR BINTANG LAUT SURAKARTA
SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta berdiri sejak 1 Agustus 1958, yang berlokasi di Jalan Pasar Kliwon nomor 174 Surakarta (sekarang dipakai SD Kanisius Keprabon I Surakarta). Pada awal berdirinya hanya mempunyai empat orang guru, yaitu Br. Octavius Steuns, FIC sebagai kepala sekolah yang pertama, Br. Edelwaldus, FIC, Bapak Y. Sarwono, dan Bapak YB. Suwarso. Pesuruh sekolah masih meminjam dari Kanisius yang bernama Pak Min. Sekolah ini di bawah naungan yayasan Pangudi Luhur yang berpusat di Jalan dr. Sutomo nomor 4 Semarang yang dikelola oleh para Bruder FIC.
Tahun ajaran 1959/1960 kelas I mendapat 3 (tiga) kelas dan kelas II 1 (satu) kelas. Pada tahun ajaran ini sekolah mendapat tambahan tenaga guru yaitu Bapak Y. Siswoko dan Bapak P.C. Kahono serta tambahan tenaga pesuruh yaitu Bapak Ngateman. Memasuki tahun ajaran 1960/1961 jumlah kelas telah menjadi 6 (enam) kelas dengan rincian kelas I sejumlah 3 (tiga) kelas, kelas II sejumlah 2 (dua) kelas, dan kelas III sejumlah 1 (satu) kelas. Pada tahun ajaran 1960/1961 kelas III yang terdiri 30 siswa masih terbagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian A terdiri dari 10 anak dan bagian B terdiri dari 20 anak. Khusus kelas III ini, kadang menerima pelajaran dalam satu ruang, tetapi dipisahkan lagi pada waktu kelas bagian A mempelajari Ilmu Bumi, Ilmu Hayat, Menyanyi, dan Menulis Arab Melayu, kelas bagian B menekuni Aljabar, Ilmu Ukur, dan Ilmu Alam. Dengan kondisi yang demikian SMP PL Bintang Laut pada tahun 1961 bisa meluluskan 100% dengan nilai yang sangat bagus. Pada tahun 1961 inilah, SMP PL Bintang Laut Surakarta mulai terkenal di kota Surakarta karena mampu meluluskan pertama kali dengan predikat 100% dengan nilai bagus.
Pada tahun ajaran 1961/1962 terdapat 6 (enam) kelas yaitu kelas I : 2 (dua) kelas, kelas II : 2 ((dua) kelas, dan kelas III : 2 (dua) kelas. Pada tahun ajaran ini mendapat tambahan pengajar lagi yaitu Br. Aloysius, FIC, Br. Michael, FIC, dan Bapak P. Suwarno. Bulan Juni 1962 Br. Octavianus, FIC mendapat tugas baru ke Muntilan untuk memimpin proyek Penuangan Huruf. Para siswa di tahun ajaran ini juga lulus 100% dengan nilai bagus. Beberapa hal yang sempat tercatat pada tahun ajaran ini adalah terdapat kegiatan sore yaitu sepak bola yang bertempat di alun-alun utara dan pembuatan patung-patung Natal. Sekolah juga pernah mendapat kunjungan dari Pembesar Umum Para Bruder dari negara-negara Belanda. Pertunjukan yang dijadikan seguhan penyambutan, yaitu dengan cara siswa baris-berbaris dan menyanyi (koor) dibawah pimpinan Bapak Suradja. Tahun ajaran 1962/1963 dengan kepala sekolah Br. Edelwaldus, FIC, dengan jumlah 6 (enam) kelas. Mulai tahun ajaran 1963/1964, Br., Edelwaldus, FIC didampingi oleh Br. Guntram, FIC dengan hasil ujian 99 %, karena pada saat itu ada 1 (satu) anak yang tidak lulus akibat suatu pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, tetapi siswa tersebut masih diijinkan untuk mengikuti ujian. Tahun 1964/1965 jumlah kelas sama dengan tahun ajaran sebelumnya, dan lulus 100%.
Babak baru terjadi pada tahun ajaran 1965/1966, SMP PL Bintang Laut yang berlokasi di jalan Pasar Kliwon No. 174 berpindah ke Jalan Brigjen Slamet Riyadi 74 (sekarang nomor 94) Surakarta. Perpindahan ini menempati gedung SMA PL St. Yosep yang berpindah ke lokasi baru di Manahan. Jumlah siswa pada tahun ini sudah mencapai 8 (delapan) kelas dengan rincian kelas I : 4 (empat) kelas, kelas II : 2 (dua) kelas, dan kelas III : 2 (dua) kelas. Pada tanggal 1 Januari 1966, Br. Edelwaldus, FIC mendapat tugas baru, dan kedudukannya digantikan oleh Br. Guntram, FIC. Pada pertengahan bulan Maret 1966 sekolah tergenang air setinggi satu meter, luapan air ini baru menyusut sesudah lima hari.
Tahun ajaran 1967/1968 Br. Guntram, FIC diganti oleh Br. Girardino Tubosch, FIC. Pada masa itu jumlah siswa sudah makin bertambah menjadi 10 (sepuluh) kelas, dengan tenaga guru 15 orang. Pada tanggal 1 April 1968 jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Y. Sarwono. Penerimaan siswa puteri dimulai tahun ajaran 1977/1978. Karena keterbatasan ruang kelas, maka kelas I : 2 (dua) kelas terpaksa dimasukkan pada siang hari. Tahun ajaran 1979/1980 jumlah murid berkembang menjadi 20 (dua puluh) kelas, sehingga 12 (dua belas) kelas masuk pagi sedangkan kelas II sejumlah 8 (delapan) kelas masuk siang hari. Pada tahun 1990-an jumlah murid berangsur-angsur mencapai 24 kelas. Bapak Y. Sarwono menjabat kepala sekolah sampai pensiun pada tahun 1993, dan digantikan oleh Br. Frans Mubiratno, FIC.
Selanjutnya jabatan kepala sekolah dipegang oleh Br. Drs. Theodorus Suwaryanto, MA.,FIC, (1998-2000). Tahun 2000-2002, dipimpin oleh Br. Yohanes Winuryana, S.Pd..,FIC, Tahun 2003-2005, Br. Drs. Nikolaus Prasadja, FIC, yahun 2005-2006, Br. Antonius Paryanto, M.Pd.,FIC, tahun 2007-2012 Br.FA, Dwiyatno, M.Si,FIC, tahun 2012 -2015 Br, Agustinus Sudarmadi, M.Pd., FIC dan tahun 2016 dipimpin oleh Br. Martinus Sariya Giri, M.Hum., FIC hingga riwayat ini tersusun.
Semoga sekolah ini terus berkembang dan kami ingin hidup 1000 (seribu) tahun lagi…..Brafo… Bintang Laut… Yes…Yes…Yes!