About
Sambutan Kepala Sekolah
Being An Excellent Star
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya, website ini dapat hadir sebagai wadah komunikasi dan sumber informasi bagi seluruh komunitas SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta. Sebagai Kepala Sekolah, izinkan saya menyampaikan ucapan selamat datang kepada semua pengunjung, termasuk siswa, orang tua, guru, alumni, dan semua pihak yang peduli dengan perkembangan pendidikan di sekolah kami.
SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta memiliki dedikasi yang tinggi untuk memberikan pendidikan berkualitas dan membentuk pribadi yang unggul. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa, dan melalui lingkungan belajar yang inspiratif, kami berkomitmen untuk mendukung setiap siswa dalam mencapai prestasi akademis dan non-akademis yang gemilang.
Di website ini, Anda akan menemukan beragam informasi terkait kegiatan sekolah, prestasi siswa, agenda akademik, serta berita-berita penting lainnya. Kami berharap dengan adanya platform ini, para orang tua dapat terus mendapatkan informasi tentang perkembangan anak-anak mereka di sekolah, dan guru dapat menyajikan materi pelajaran secara lebih interaktif, dan siswa dapat mengeksplorasi potensi serta bakat mereka secara optimal.
Selain itu, kami juga mengajak seluruh komunitas SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, baik itu acara akademik, olahraga, seni, maupun kegiatan sosial lainnya. Semangat kebersamaan dan kolaborasi adalah kunci dalam menciptakan suasana belajar yang positif dan berdaya dorong tinggi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru dan staf yang telah berdedikasi dengan penuh cinta kasih dalam melaksanakan tugas mereka sebagai pendidik dan pembimbing. Peran mereka adalah pilar utama dalam mencetak generasi penerus yang tangguh dan berkualitas.
Terakhir, yang tak kalah pentingnya, kami juga berterima kasih kepada para orang tua dan wali siswa yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mendidik anak-anak tercinta. Dukungan dan kerjasama dari pihak orang tua sangat kami hargai, karena pendidikan yang berhasil hanya dapat terwujud melalui kemitraan antara sekolah dan keluarga.
Mari kita jalin sinergi yang erat dalam mewujudkan cita-cita bersama. Bersama-sama, kita akan membentuk generasi muda yang berkualitas, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan global.
Terus kunjungi website resmi SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta untuk tetap mendapatkan informasi dan terkoneksi dengan kami.
Sekali lagi, selamat datang di website SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta. Semoga Tuhan senantiasa memberikan keberkahan dan kesuksesan bagi langkah kita semua.
SEJARAH BERDIRINYA
SMP PANGUDI LUHUR BINTANG LAUT SURAKARTA
LATAR BELAKANG
Menelusuri kelahiran SMP Pangudi Luhur Bintang Laut tidak lepas dari kiprah perjalanan karya Kongregasi Bruder FIC di Surakarta. Bruder FIC mengelola Yayasan Pangudi Luhur (YPL) sebagai karya kerasulan bidang pendidikan sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman.
Sebelum tahun 1958, YPL sudah memiliki SR Pangudi Luhur dan SMA Pangudi Luhur Santo Yosef di Surakarta, tetapi belum memiliki SMP. Beberapa orang tua yang menyekolahkan putra/putrinya di SR Pangudi Luhur mengusulkan agar Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tak Bernoda dalam bahasa Latin Congregatio Fratrum Immaculatae Conceptionis Beatae Mariae Virginis atau dikenal dengan nama Kongregasi Bruder FIC (Bruder FIC) mendirikan SMP Bruderan. Sebagai tindak lanjut usulan tersebut, Kongregasi Bruder FIC menugaskan Br. Octavianus Steuns supaya merintis proses pendirian SMP.
Tepat pada tanggal 1 Agustus 1958 diresmikan SMP Stella Maris yang beralamat di Jalan Pasar Kliwon No. 174 Surakarta (sekarang SD Kanisius Keprabon I). Berikut perjalanan SMP Bintang Laut dalam periode-periode sesuai situasi dan kondisi.
- PERIODE I (1958/1959 – 1960/1961)
Pada tahun 1958 pemerintah menggalakkan pergantian nama bahasa asing badan/lembaga menjadi nama bahasa Indonesia. Penamaan sekolah pun mengalami proses perubahan. Sekolah yang memiliki nama Latin Stella Maris diubah dalam bahasa Jawa Lintang Samodra, diindonesiakan Bintang Samodra, disempurnakan akhirnya menjadi Bintang Laut. Penamaan sekolah, SMP Bintang Laut merupakan hasil kesepakatan pembicaraan Y. Sarwono, YB. Suwarso, dan Br, Octavianus Steuns.
Mengenal historis nama Bintang Laut berkaitan erat dengan Br. Octavianus Steuns yang berasal dari kota Maastricht, Belanda. Terinspirasilah Bruder pada arca Bunda Maria dalam gereja kota yang terkenal bernama Onze Lieve Vrouw (OLV) Sterre Der Zee, berarti Bunda Maria Bintang Laut. Penduduk kota sangat menghormati Bunda Maria. Julukan Bunda Maria Bintang Laut menjadi favorit setelah terjadi sebuah mukjizat pada tahun 1684 yang dialami seorang saleh, Baron Revieren. Ia telah selamat dari bencana laut, kemudian membangun altar Maria yang indah, sesuai janjinya ketika berdoa pada Maria Bintang Laut. Pada akhir abad XVII Maria Bintang Laut dinyatakan sebagai pelindung kota Maastricht. Setiap tahun diadakan prosesi mengarak arca OLV Sterre Der Zee keliling kota. Bahkan, pada lambang kota Maastricht terdapat gambar bintang bermakna suatu penghormatan kepada Bunda Maria (sebagai Bintang Laut).
Br. Octavianus Steuns berharap agar semua guru, karyawan, dan siswa mendapat perlindungan Bunda Maria Bintang Laut. Sebab itu, pada hari tertentu, Bruder selalu memimpin doa bersama di gang sekolah yang sempit menghadap kepada arca Bunda Maria Bintang Laut sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria Bintang Laut.
Sedangkan logo sekolah merupakan hasil lomba rancangan siswa yang telah disempurnakan sekolah tahun 1960 dengan tujuan agar SMP Bintang Laut menjadi penunjuk jalan untuk meraih kesuksesan.
Pertama kali penerimaan siswa baru pada tahun ajaran 1958/1959, sekolah menerima 80 siswa khusus putra. Sebagian besar berasal dari lulusan SD Bruderan dan SD Kanisius. Siswa terbagi menjadi dua kelas dengan empat orang guru, yaitu Br. Octavianus Steuns, Br. Edelwadus, Y, Sarwono, YB. Suwarso. Br. Octavianus Steuns sebagai kepala sekolah merangkap tenaga administrasi. Bapak Min sebagai pesuruh/karyawan Kanisius diperbantukan sementara ke SMP Bintang Laut.
Semua siswa putra telah dididik oleh Bruder Octavianus Steuns dengan kedisiplinan tinggi. Dedikasi Bruder Octavianus atas tanggung jawab sebagai Kepala Sekolah diwujudkan dengan selalu hadir paling awal, pulang paling akhir. Bruder Octavianus sangat peduli dan penuh perhatian atas proses pembelajaran. Terlebih saat jam istirahat pelajaran, beliau selalu berkeliling untuk memastikan keadaaan para siswa.
Pada tahun ajaran 1959/1960 kelas 1 mendapat tiga kelas dan kelas 2 ada dua kelas sehingga sekolah mendapat tambahan tenaga yaitu Y. Siswoko (guru), PC. Kahono (guru), dan Ngateman (pesuruh).
Memasuki tahun ajaran 1960/1961 sekolah mendapatkan tambahan tenaga pengajar lagi yaitu bapak I. Suraja Natasubagya, bapak F.X. Goei Djing Tham, dan bapak H. Sutarto. Sedang bagian administrasi/TU mendapat tambahan tenaga yaitu bapak F. Karino. Mulai tahun 1961, SMP Bintang Laut mulai terkenal di kota Surakarta karena menjadi sekolah yang pertama kali mampu meluluskan 100% dengan predikat nilai bagus.
- PERIODE II (1961/1962 – 1964/1965)
SMP Bintang Laut terus berkembang seiring berjalanannya waktu. Pada tahun ajaran 1961/1962 sekolah mendapat tambahan tenaga pengajar yaitu Br. Aloysius, Br. Michael, dan Suwarno. Pada bulan Juni 1962 Br. Octavianus Steuns mendapat tugas baru untuk memimpin proyek Penuangan Huruf di Muntilan, sehingga kepala sekolah digantikan oleh Br. Edelwaldus.
Pada tahun ajaran ini mulai ada dua kegiatan sore (ekstrakurikuler) yang sangat menarik saat itu. Sepak bola yang bertempat di alun-alun utara Keraton Surakarta Hadiningrat dan pembuatan patung-patung Natal. Peristiwa yang paling menggembirakan warga sekolah yaitu kunjungan Pembesar Umum para Bruder FIC dari negara Belanda, maka sekolah memberikan sambutan berupa tampilan baris-berbaris dan paduan suara yang dipimpin oleh Bapak Raja.
Selama 2 tahun ajaran, sekolah dapat meluluskan seluruh siswa lulus 100% dengan nilai yang bagus. Namun, di tahun ajaran 1963/1964 tingkat kelulusan 99%, dikarenakan ada satu anak tidak lulus sebab melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, meskipun anak tersebut masih diperbolehkan mengikuti ujian oleh Br. Edelwaldus didampingi Br. Guntram. Tahun ajaran 1964/1965 tingkat kelulusan masih mencapai 100% dengan jumlah murid sama seperti tahun sebelumnya.
- PERIODE III (1965/1966 – 1992/1993)
Babak baru terjadi pada tahun ajaran 1965/1966, SMP Bintang Laut Surakarta yang berlokasi di Jalan Pasar Kliwon No. 174 berpindah ke jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 74 (sekarang No. 94). Perpindahan ini menempati gedung SMA Santo Yosef yang telah berpindah ke lokasi baru di Manahan. Jumlah siswa pada waktu perpindahan sudah mencapai delapan kelas dengan rincian kelas I (empat kelas), kelas II (dua kelas), dan kelas III (dua kelas).
Pada tanggal 1 Januari 1966, Br, Edelwaldus mendapat tugas baru dan Kepala Sekolah digantikan oleh Br. Guntram. Kedatangan YB. Suradi dan TH. Sudarto menambah jumlah tenaga pengajar.
Peristiwa menyedihkan pun terjadi pada pertengahan bulan Maret 1966, lokasi sekolah tergenang air setinggi satu meter. Bencana ini akibat luapan air Sungai Bengawan Solo sebab tanggul “jebol”. Luapan air baru menyurut sesudah lima hari.
Tahun ajaran 1967/1968 Br. Gustram digantikan oleh Br. Girardino Tubosch, pada masa itu jumlah siswa sudah semakin bertambah menjadi 10 kelas, dengan jumlah tenaga pengajar 15 guru. Pada tanggal 1 April 1968 jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh bapak Y. Sarwono ( 1968 – 1993)
Pada tahun 1975 sekolah menunjuk GY. Soehadi mengajar mata pelajaran Home Industry dengan menggunakan berbagai bahan kimia sebagai bahan dasar agar siswa tidak asing kalau belajar Ilmu Kimia di SMA. Tahun ajaran 1977/1978 jumlah murid semakin bertambah sebab dimulai penerimaan siswa putri. Karena keterbatasan ruang, siswa kelas 1 (2 kelas) masuk siang hari. Tahun ajaran 1979/1980 jumlah murid berkembang menjadi 20 kelas, sehingga 12 kelas masuk pagi dan 8 kelas masuk siang hari. Sejak saat itu, mulai diajarkan pelajaran keputrian yaitu menjahit dan tata boga.
Pada masa kepemimpinan bapak Y. Sarwono sampai usia pensiun tahun 1993 jumlah murid bertambah hingga mencapai 24 kelas. Pengaturan waktu masuk sekolah menjadi 2 yaitu kelas I dan III (16 kelas) masuk pagi, sedangkan kelas II (8 kelas) harus masuk siang hari. Bapak Y. Sarwono menjabat sebagai Kepala Sekolah sampai usia pensiun pada tahun 1993.
Salah satu kegiatan murid pada bulan Juli 1985
Kegiatan murid di halaman sekolah pada tahun 1985
- PERIODE V (1993/1994 – 2017/2018)
Pada tahun 1993, sekolah mempunyai Mars Bintang Laut yang diciptakan oleh Ignatius Priyo Kristianto dan Titus Pribadi Santosa. Mars ini diciptakan mempunyai maksud agar siswa SMP Bintang Laut mempunyai karakter semakin kuat dalam pendidikan Katolik dengan mengambil inspirasi keteladanan Bunda Maria Bintang Laut, sekaligus berjiwa nasionalis.
Dari tahun 1993 sampai dengan 1996, Br. Frans. Mubiratno, FIC mengantikan Y. Sarwono sebagai kepala sekolah. Selanjutnya, digantikan oleh Br. Theodorus Suwaryanto S., MA., FIC. Pemasangan kata-kata motivasi di sudut-sudut sekolah pun telah dilakukan. Misalnya, hidden potential excellence, lets girls be girls and Boys be boys. Pembahasan visi-misi sekolah secara eksplisit juga sudah dilaksanakan.
Pembangunan sarana prasarana terus diupayakan, sehingga pada tahun pelajaran 1998/1999 jumlah ruang kelas telah memenuhi 24 kelas, sehingga seluruh siswa kelas I, II, dan III masuk pagi. Per 1 Juli 2000 Br. Theodorus S., MA., FIC digantikan oleh Br. Yohanes Winuryana, S.Pd., FIC hingga tahun 2003. Kepala sekolah berikutnya yakni Br. Drs. Nikolaus Prasadja H., FIC (2003 – 2005),
Tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Br. Antonius Paryanto, M.Pd., FIC. Pada tahun 2007 kepala sekolah menyempurnakan penamaan SMP Bintang Laut menjadi SMP Pangudi Luhur Bintang Laut. Bahkan, demi meningkatkan mutu pelayanan sekolah, diterapkan moto Bekerja Bersama-sama, Sama-sama Bekerja
Pada era kepemimpinan Br. FA. Dwiyatno, M.Si., FIC tahun 2007 – 2012, Museum Rekor Dunia Indonesia memberikan penghargaan pada sekolah atas rekor Pemrakarsa dan Penyelenggara Pembuatan Hiasan Bintang terbanyak pada bulan Juni 2008. Moto sekolah Jadilah Bintang di antara Bintang diperbaharui Menjadi Bintang di antara Bintang. Sedangkan untuk meningkatkan pelayanan, sekolah menggunakan semboyan Mendampingi dengan Iman, Simpati, dan Hati. Mars Bintang Laut pun telah menjadi lagu yang dinyanyikan semua warga sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai sampai sekarang
Sejak tanggal 29 Juli 2008 Br. FA. Dwiyatno, M.Si, FIC sebagai kepala sekolah menerapkan manajemen ISO 9001:2008 Teacher Development of Junior High School Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta. Penerapan manajemen ini diharapkan dapat menjamin kepercayaan orang tua dengan mengoptimalkan kualitas kinerja guru.
Pembangunan lapangan indoor dilaksanakan pada tahun 2011 untuk memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga terutama permainan bola basket dan futsal. Tepat tanggal 14 Oktober 2011 diresmikanlah lapangan indoor oleh Wali Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo.
Ketika kepemimpinan Br. Agustinus Sudarmadi, M.Pd., FIC, (2012 – 2015), manajemen ISO 9001:2008 Teacher Development of Junior High School Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta masih dilanjutkan hingga berakhir pada tanggal 21 Juli 2014. Selanjutnya kepala Sekolah SMP PL Bintang Laut digantikan oleh Br. Martinus Sariya Giri, M.Hum., FIC.
Pada saat Upacara Pembukaan Tahun Pelajaran 2015/2016, Br. Martinus Sariya Giri, M. Hum., FIC (2015 – 2017) sebagai kepala sekolah menyampaikan yel sekolah Good and Smart, Menjadi Bintang di antara Bintang. Disiplin, Religius, Humanis, YES! (Yakin Esok Sukses). Prestasi, kredibilitas, serta integritas sekolah sudah diakui oleh masyarakat, sehingga pada tanggal 21 Desember 2015, SMP PL Bintang Laut menerima penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta sebagai sekolah berintegritas dalam Penyelenggaraan Ujian Nasional.
Kepemimpinan Br. Heribertus Triyanto, S.Pd., FIC (2017 – 2018) melanjutkan kebijakan kepala sekolah sebelumnya. Pada tahun 2017 Dinas Pendidikan mulai memberlakukan terkait perubahan peraturan pemerintah pasal 24 Permendikbud nomor 17 tahun 2017 mengenai jumlah rombongan belajar tingkat SMP paling banyak 32 siswa masing-masing kelas, maka sekolah menyikapi dengan menambah kelas VII menjadi 9 kelas. Rombongan belajar menjadi 25 kelas, meskipun jumlah siswa berkurang dari tahun sebelumnya.
- PERIODE V (2018/2019 – sekarang)
Manajemen ISO 9001:2008 Teacher Development of Junior High School Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta yang tidak diterapkan sejak tahun 2014, sangat berpengaruh dalam penjaminan pelayanan mutu SMP PL Bintang Laut. Sebagai upaya tindak lanjut menyikapi penjaminan mutu pelayanan sekolah agar tetap baik, Br. Yustinus Tri Haryadi, S.Pd., FIC selaku kepala sekolah (2018 – sekarang) memutuskan untuk memberlakukan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) sebagai bagian implementasi dari Rapor Mutu Sekolah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sejak berdirinya, SMP PL Bintang Laut sebagai sekolah yang berlindung kepada Bunda Maria Bintang Laut, disadari bahwa pihak sekolah belum memberikan perhatian secara istimewa atas perlindungan Bunda Maria Bintang Laut yang menjadi Spirit dan Pelindung Sekolah. Maka, pada tanggal 10 Oktober 2019 diresmikan oleh Br. Yustinus Tri Haryadi, S.Pd., FIC selaku kepala sekolah sebagai Hari Pelindung Sekolah Bunda Maria Bintang Laut. Sejak saat itu, setiap tahun dirayakan dengan kegiatan: Perayaan Ekaristi, Lomba-lomba tingkat SD-SMP, Seminar Pendidikan bagi Guru SD, Pentas Seni, serta Open House yang melibatkan semua warga sekolah dengan mengundang SD-SMP se-Solo Raya. Hal ini sebagai bentuk praktik penghormatan pada Bunda Maria Bintang Laut, Pelindung Sekolah.
Sebagai upaya tindak lanjut atas Permendikbud nomor 17 tahun 2017, sekolah mengusahakan agar tetap mempertahankan jumlah siswa sebanyak 960 siswa, SMP PL Bintang Laut bersama Yayasan Pangudi Luhur Pusat Semarang didukung oleh Komite Sekolah, Paguyuban Alumni Bintang Laut Solo (PABLO), serta Pemerhati Sekolah berhasil membangun gedung baru yang terletak di belakang gedung lama. Pembangunan dipimpin Br. Yustinus Tri Haryadi, S.Pd,. FIC, kepala sekolah sekaligus pimpinan proyek. Dengan demikian, kebutuhan 30 ruang kelas sudah terpenuhi. Sarana prasarana pendukung lainnya seperti, ruang doa, ruang multimedia, ruang pertemuan, dan aula pun tersedia.
Pemberkatan gedung baru berlantai 4 dipimpin oleh Romo Robertus Budiharyono, Pr., Vikep Surakarta pada tanggal 10 Oktober 2021, bertepatan Perayaan Ekaristi Hari Pelindung Sekolah Bunda Maria Bintang Laut yang dihadiri semua guru-karyawan SMP PL Bintang Laut, Pengurus Yayasan, dan beberapa tamu undangan. Mengingat masih masa pandemi covid 19, maka siswa-siswi SMP PL Bintang Laut mengikuti Perayaaan Ekaristi secara daring.
Halaman indoor sekolah pada Agustus 2022
Tampak sisi barat halaman indoor sekolah.
Br. Yustinus Tri Haryadi, S.Pd,. FIC telah menyempurnakan yel-yel sekolah menjadi Good and Smart, Being an Excelent Star. Menjadi Bintang di antara Bintang. Disiplin, Religius, Humanis, Integritas, YES!
Demikianlah, sejarah SMP PL Bintang Laut ditulis sekaligus memaknai Perayaan Santa Pelindung Sekolah, Bunda Maria Bintang laut, pada tanggal 10 Oktober 2022.
Majulah SMP PL Bintang Laut. Teruslah Menjadi Bintang di antara Bintang, tetaplah menjadi sekolah swasta favorit di kota Surakarta. Bintang Laut, jaya!
Lebih lengkapnya bisa klik tautan berikut SEJARAH SINGKAT GELAR MARIA BINTANG LAUT
VISI SMP PL Bintang Laut
Menjadi Komunitas Pembelajar yang Beriman, Berkarakter, Berbudaya Cerdas, Unggul dalam Prestasi dan Berwawasan Global
MISI SMP PL Bintang Laut
- Mengembangkan pendidikan holistik berpusat pada peserta didik secara menyenangkan.
- Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan yang cerdas, inovatif, kreatif, teladan baik, komunikatif, dedikasi dan loyalitas tinggi.
- Membangun kerjasama yang sinergis antara sekolah, orang tua dan masyarakat.
Tujuan Sekolah SMP PL Bintang Laut Surakarta
Mewujudkan Smart School yang Menyenangkan
- Taman belajar yang sehat, nyaman, tenang, dan mengembangkan.
- Sumber belajar untuk mengenal diri dan kehidupan alam semesta
- Sarana prasarana mengikuti perkembangan zaman untuk mendukung proses pembelajaran
- Penerapan sistem manajemen yang terintegrasi
Pelayanan Pendidikan yang Berkualitas
- Memiliki budaya akademik yang baik
- Menerapkan kurikulum yang relevan dan kontekstual
- Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler
- Membiasakan budaya dialog
- Memfasilitasi pengembangan jiwa kewirausahaan
- Mengutamakan proses dalam setiap kegiatan
- Berkualifikasi lulusan yang terbaik
Berkarakter Unggul
- Budaya sopan santun, jujur, bertanggung jawab, dan disiplin
- Beriman dan bermartabat
- Perubahan diawali dari komitmen diri
- Bersemangat dalam bina diri
- Siap berbagi kebaikan
TEMA DI TAHUN PEMBELAJARAN 2024/2025
- Tema SMP BL
Membangun generasi digital yang berkarakter melalui smart school dengan SDM berkualitas.
Berlandaskan spiritualitas Bunda Maria yang proaktif untuk menemukan Yesus pada umur 12 tahun dalam Bait Allah, SMP PL Bintang Laut menjadi sekolah yang secara fisik melindungi dan menyejukan batin melalui doa dengan penempatan relikui. Seperti halnya merajut asa dengan memintal pengalaman untuk meraih keselamatan jiwa raga seluruh warga sekolah. SMP PL Bintang Laut menjadi sekolah yang mengembangkan ketajaman berpikir, agar membangkitkan rasa bersuka hati menuju kebahagian sejati.
Dengan s’wara panggilan pertiwi, SMP Bintang Laut berbakti.
Ciptakan karya serta usaha, demi kejayaan bangsa dan negara.
Belajar tak pernah putus asa, jujur, giat, bekerja.
Cinta sesama mandiri, bersahaja, cerdas, trampil berjiwa satria
Dengan s’mangat Bintang Laut Suci, bersendikan Pancasila Sakti.
Rela berkorban setya pada janji menempa watak yang luhur berpribadi.
Mengemban amanat s’luruh bangsa, mengutamakan darma.
Wujudkan bersama s’gala cita mulia menuju hari esok nan jaya.
Nilai Inti SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta:
Berbekal semangat Integrity dan Faith mendasari dalam menerapkan Knowledge, Attitude, dan Pray kepada Tuhan, sehingga mampu memberikan keberartian pada Action dan Skill (IF KAPAS)
Makna Filosopi Bunga Kapas:
Budaya yang dihidupi mampu mewujudkan karakter unggul seperti “bintang” being an excellent star saat berani membuat “mimpi” laksana kapas terbang tinggi dan menyebar. Bahkan, dengan semangat rela berkorban, dibentuk, dan diproses menjadi “bintang” yang dapat mengaktualisasikan diri menuju kebahagian sejati.
Tujuh Nilai Inti Karakter SMP Pangudi Luhur Bintang Laut:
- Integrity : Learning to be consistent → Belajar konsisten atas apa yang dikatakan dan yang dilakukan dengan mempunyai komitmen yang tinggi.
Integrity dapat diartikan mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuruan yang dilakukan secara konsisten. Pribadi yang konsisten berarti sesuatu yang tidak berubah-ubah, selalu berperilaku atau terjadi dalam cara yang sama, terutama menunjukkan perilaku positif. Konsisten dapat ditandai dengan keteraturan, harmoni, kontinuitas, dan bebas dari variasi kontrakdiktif. Pribadi konsisten sering kali dikaitkan sikap dan kebiasaan manusia, khususnya perilaku yang berhubungan dengan komitmen. Dengan kata lain, semua pengetahuan, bakat, dan keberadaan seseorang tidak akan ada artinya tanpa konsistensi. Maka, memiliki sikap yang konsisten merupakan tanda bahwa seseorang dapat dipercaya, kompeten, dan mahir dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan bidangnya.
Penanaman karakter integritas bagi peserta didik SMP yang masih mencari jati dirinya sangat dibutuhkan. Warga sekolah harus mendukung penanaman nilai inti integritas secara konsisten agar peserta didik memiliki kepribadian kuat tidak terombang-ambing situasi dan kondisi.
- Faith : Learning to depend the commitment → Belajar untuk setia pada komitmen pribadi maupun bersama.
Kenyakinan atas komitmen sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan memiliki komitmen atas tujuan hidup dapat memberikan arahan dan kejelasan langkah-langkah dalam usaha mewujudkan. Komitmen berkembang seiring proses pencarian identitas yang menjadi bagian penting pada perkembangan remaja. Kesetiaan atas komitmen akan mempengaruhi seluruh area perkembangan remaja, termasuk pembelajaran di sekolah.
Kesungguhan seseorang dalam melakukan sesuatu merupakan wujud kesetiaan dalam melaksanakan tindakan. Komitmen dalam konteks pendidikan dan belajar harus merupakan bentuk kesadaran dalam diri individu. Komitmen belajar merupakan sebuah janji untuk melakukan yang terbaik di sekolah. Misalnya, mempelajari hal baru, mengerjakan tugas, perhatian guru saat pembelajaran, dan membaca buku bukan hanya karena keharusan melainkan kebutuhan.
- Knowledge : Learning to know →Belajar dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu kemudian dapat dimanfaatkan dalam kehidupan.
Learning to know, berarti belajar itu harus dapat memahami apa yang dipelajari bukan hanya dihafalkan tetapi harus mengerti dengan mendalam. Hal ini dapat diartikan bahwa peserta didik harus memiliki pemahaman yang bermakna terhadap proses pendidikan. Di samping itu, peserta didik diharapkan memahami secara bermakna asal mula teori, konsep, dan menggunakan untuk menjelaskan serta memprediksi proses-proses berikutnya. Peserta didik harus memiliki tujuan belajar, selalu mencari tahu, menggali hal yang harus diketahui, kemudian menemukan cara yang harus ditempuh untuk dapat dikembangkan.
Jadi, yang mendasari learning to know, peserta didik tidak sekadar mendapat pengetahuan tetapi dapat menguasai teknik memperolehnya. Bahkan, diarahkan untuk memaknai manfaat pengetahuan bagi kehidupan.
- Attitude : Learning to be →Belajar menjadi manusia utuh baik cerdas secara intelektual, emosional, moral, sosial, fisik maupun spiritual.
Attitude merupakan sikap yang mengacu pada serangkaian emosi, keyakinan, dan perilaku seseorang terhadap berbagai hal. Setiap orang memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi berbagai keadaan. Pemahaman attitude juga dapat diartikan sebagai sikap yang mengacu pada serangkaian emosi, keyakinan, dan perilaku terhadap objek, orang, benda, atau peristiwa tertentu. Sikap dapat terbentuk dari hasil pengalaman atau pendidikan. Setiap orang memiliki pengalaman dan latar belakang pendampingan serta pendidikan yang berbeda, sehingga kecenderungan sikap yang dimiliki orang pun beragam.
Peserta didik diharapkan memiliki sikap dan perilaku dalam menerapkan yel sekolah dalam aktivitas di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
- Pray : Learning to believe in God → Belajar untuk beriman dan semakin mengadalkan Tuhan sebagai sumber kehidupan.
Doa adalah suatu sarana komunikasi antara manusia dan Allah. Lewat doa, seseorang diharapkan lebih mampu mendengarkan kebenaran dan hidup batin yang lebih mendalam. Dengan berdoa seharusnya kita tidak hanya terarah bagi diri kita pribadi, melainkan terarah pada sesama manusia. Relasi yang kita bangun dengan Allah mampu mendorong kita menjalin relasi baik dengan sesama.
Melalui pembiasaan berdoa peserta didik mampu membangun relasi yang kuat dengan Allah, sehingga semakin menghargai, menghormati, memberi apresiasi pada sesama, guru, dan orang tua.
- Action : Learning to do →Belajar untuk melakukan sesuatu tidak hanya konsep, tetapi terampil dalam melakukan sesuatu yang baik dan benar.
Action yang memiliki arti bertindak, melakukan sesuatu dalam pembelajaran akan selaras dengan pengertian learnning to do yang mempunyai makna bahwa belajar bukanlah sekadar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan sebagai konsep. Akan tetapi, juga terampil dalam melakukan sesuatu yang baik dan benar. Action, belajar melakukan aktivitas dengan tujuan akhir mahir sesuai kompetensi, supaya dapat memberikan solusi atas tantangan zaman.
Kompetensi akan dapat dimiliki oleh peserta didik apabila diberikan kesempatan untuk belajar dengan melakukan apa yang harus dipelajarinya secara langsung. Kemampuan potensial yang dimiliki dapat digunakan untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, learning to do berhubungan dengan proses pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman langsung (learning by experience), sehingga sekolah sebagai wadah belajar untuk mengaktualisasikan keterampilan, bakat, dan minat peserta didik agar learning to do dapat terealisasi secara optimal.
- Skills : Learning to live together → Belajar bagaimana hidup bersama dan berdampingan dengan orang lain.
Skills adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna, sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil aktivitas tersebut. Sedangkan learning to live together, dapat diartikan bahwa pembelajaran lebih diarahkan pada upaya membentuk kepribadian yang memahami dan menghargai keberagaman, agar melahirkan perilaku positif ketika menanggapi perbedaan atau keanekaragaman. Learning to live together sebagai sarana pengembangan spirit untuk menghormati nilai-nilai pluralisme dan pemahaman bersama mengenai urgensi hidup dalam kedamaian.
Penerapan skills pada peserta didik meliputi kemampuan dalam memahami orang lain, mengapresiasi keberagaman, mengenali potensi diri, menerima pendapat dan menghadapi orang lain melalui dialog, saling peduli dan berbagi, bekerja sama untuk mencapai tujuan secara kooperatif dan mengelola dan menyelesaikan konflik.